Aku Di Bodohin Dokter Surya
- Home
- Cerita ngentot
- Aku Di Bodohin Dokter Surya
Aku Dibodohi Dokter Surya – Seorang gadis lulusan akademi perawat dengan polosnya dia mau menyerahkan keperawanannya Kepada seorang dokter praktek. Dokter itu memperawani Widya dengan alasan untuk tes kesehatan sebelum Widya bekerja di kliniknya.
: Namaku Widya umurku 24 tahun , aku baru saja wisuda menempuh pendidikan D3 kesehatan. Aku terlahir sebagai wanita yang lugu tidak macam-macam orang tuaku bekerja di kantor swasta, aku anak kedua dari tiga bersaudara. Kakakku sudah sukses menjadi pengusaha, sedangkan adikku masih SMA.
Setelah wisuda aku berpikir semua menjadi lebih baik tidak ada yang di pusingkan dengan tugas-tugas kuliah. Tetapi di luar sana ternyata persaingan semakin ketat dalam mencari pekerjaan. Aku melamar di banyak instansi tapi selalu saja tidak di terima. Orang tuaku menyarankan agar berkuliah lagi Tapi aku tidak mau.
Aku sudah cukup berpikir keras selama kuliah. Rasanya sudah lelah mikir pengennya punya uang banyak dari hasil keringat sendiri. Aku selalu mencoba berusaha dan berdoa agar diberkan jalan yang lurus-lurus aja. Tapi jika belum rejeki apa boleh buat, padahal IQ ku tinggi dan memenuhi syarat. Pada test tertentu aku selalu gugur.
Teman-temanku kebanyakan yang menjadi asisten dokter. Apa aku harus coba itu saja ya, mereka cantik-cantik dan cara berbicaranya dapat meyakinkan pasiennya. Aku harus banyak belajar lagi, kalau dibilang temanku aku itu cupu. Pengalamannya kurang luas, aku kutu buku orangnya. Banyak yang bilang aku terlalu lugu aku harus merubah penampilanku agar lebih menarik.
Tapi sama aja kalau gaya bicaraku katrok. Hmmmm…aku pusing banget mencari pekerjaan kesana kemari di tolak. Selama setahun aku menganggur membantu kakakku di kantornya sambil menunggu lamaran yang aku masukkan di beberapa instansi. Pada akhirnya ada salah satu temanku yang menghubungi aku,
“halo…Widya apa kabar?”
“ini siapa ya?”
“eh kamu lupa ya sama aku, aku Desi teman kuliah kamu…”
“oh iya Desi hp aku hilang semua kontak nya jadi aku tidak bisa menghubungi siapapun…”
“kamu bekerja dmn, eh sekarang aku didesa menjadi asisten dokter ramai sekali pasiennya tapi aku mau resign karena harus ikut orang tua ku pindah ke Jakarta..”
“disini susah cari pekerjaan , kamu malah mau keluar. Huuufffttt…..”
“wah kebetulan kamu pengen kerja ya Wid? Kamu kirim aja lamaran kamu nanti pasti diterima deh kan gantiin posisiku gimana?”
“wahhh..boleh juga tuuhh….kirim alamatnya dong makasih banyak ya…”
“ya nanti aku kirim di WA kamu ya, segera masukkan lamarannya. Yaudah bye…”
Aku seneng sekali yang pasti ada sedikit harapanbekerja sesuai bidangku. Aku langsung saja melengkapi lamaran dan syaratnya, tak apalah tinggal di desa terpencil banyak pengalaman pastinya. Aku benar-benar sudah tidak sabar pengen cepat kerja. Aku mengirimkan lamaran via Pos, sekitar 3 hari lamaran itu sampai tujuan. Desi langsung mengabari aku jika surat lamaranku sudah sampai.
Kesempatan memang tidak datang dua kali seklainya ada aku harus cepat. Aku menunggu kabar dari Desi sekitar 2 minggu bagiku penantian yang sangat lama. Aku setiap hari menelfon dia, katanya sih ada beberapa yang melamar. Tapi Desi mengajukan aku karena aku temannya. Di klinik itu ada 3 asisten dokter katanya, kan di sift pagi siang malam secara bergantian.
Dokter di klinik itu cuma satu jadi ramai sekali pasiennya. Aku semakin bersemangat masa itu, 2 minggu berlalu. Aku terbangun pagi hari karena Desi menelfonku dia bilang aku harus segera kesana untuk review dengan dokternya langsung di hari libur. Kalau hari biasa dokter tidak bisa karena banyak pasien. Pada waktu itu hari Minggu,sabtu sorenya aku berangkat naik kereta.
Orangtua selalu mendukung aku walaupun aku cupu tapi aku mandiri. Kemana aja aku selalu sendiri orangtua tidak pernah mengantar aku. Aku naik kereta jam 7 malam sampai di tujuan jam 3 pagi. Aku dijemput Desi di stasiun. Aku diajaknya di klinik. Desi kost di dekat klinik berdampingan gitu kostnya. Jadi dekat jika ada apa-apa, kemudian aku juga menempati tempat Desi itu.
Sesampainya di tempat Desi aku langsung tanya-tanya apa saja yang akan di tanyakan. Dia mengajariku cara menjawab dan memberi tahu apa saja yang harus disiapkan. Waktu semakin cepat, tepat jam 07.00 di mulai. Ada 5 orang yang review, dan aku dapat nomer terakhir. Ya harus bersabar lagi, memang semua butuh proses.
Aku memakai celana panjang dan kemeja aku di make up sama Desi terlihat sangat cantik. Aku Sempat Berfoto dulu wah ternyata aku cantik juga kalau pake make up. Aku memang harus merubah penampilan cupuku,
,
“eh lama sekali..aku udah nerveous nih…” ucapku
“udah biasa aja kali, yang pasti kamu di terima deh soalnya aku udah bilang sama Pak Surya kalau kamu temanku…”
“aaahh masa sih makasih ya Desi…”jawabku dengan lugu.
Akhirnya aku masuk ke ruangan pas Jam 2 siang, Desi tidak menemani ku karena dia harus ke kota mengambil obat di gudang. Aku berada di klinik itu sendirian sementara yang lain sudah pada pulang. Kebetulan sekali aku bisa focus dengan pertanyaan karena suasana sepi,
“silahkan masuk mbak…” ucap dokter itu.
“iya pak terimakasih…”
Pas masuk pak Surya dokter muda yang usianya sekitar 30 tahun itu menatapku dengan tajam. Aku takut apa ada yang salah dengan penampilan ku. Aku terus merasa tidak PD ketika itu. Aku duduk berhadapn dengannya, matanya tajam memandangku. Aku menunundukkan kepala terus. Aku merasa ada yang aneh, sekitar 15 menit terdiam hanya memandangiku.
“ehemmm…maaf mbak saya terpesona dengan kecantikan kamu…”
Tanpa berkata-kata mukaku Menjadi merah merona dan aku tersipu malu saat itu. Pak Surya banyak pertanyaan tetapi pertanyaan yang dilontarkan tidak ada yang sama dengan apa yang Desi katakan. Aneh sekali, pertanyaan itu diantaranya usiaku, sudah menikah apa belum, sudah menstruasi belum, jika menstruasi rutin apa tidak. Menurutku itu pertanyaan yang sangat pribadi.
Tapi aku menjawab sesuai pertanyaannya dengan lugu. Mungkin dia ingin tau pribadiku karena bekerja disini kan setiap hari ketemu dan bertempat tinggal disini. Dengan bodohnya aku terus menjawab. Pak Surya tiba-tiba jalan dan mengunci pintu,
“mbak Widya..jika ingin bekerja disini kamu harus di cek dulu keperawanannya .. ada cacat di tubuhmu tidak kemudian ada penyakit yang diderita tidak soalnya kalau keadaan sakit biasanya tidak saya perbolehkan bekerja. Kerjaan disini sangat banyak setiap hari pasien berdatangan dan kamu harus menulis semua laporan tepat pada waktunya…bagaimana setuju?”
“emmm..eeemm…maksudnya bagaimana ya? saya kurang jelas pak saya nurut saja apa yang dikatakan bapak yang penting saya bisa bekerja disini…”
“baguss..kamu memang sangat berminat untuk bekerja disini ya mbak…”
“iya pak…”
“sekarang mbak Widya Tidur diatas kasur itu ya, saya akan melakukan pemeriksaan fisik dari ujung rambut hingga ujung kaki…”
Aku hanya menurutinya dan aku Tiduran , pak Surya terus mendekati aku. Dia melakukan pemeriksaan awalmya dari ujung rambut kemudian turun kebawah,
“mbak tolong dilepas semua pakaian yang menutupi tubuhmu , biar saya gampang melakukan pemeriksaan mbak…”
“saya lepas semua ya pak?”
“iya…pakai celana dalam dan BH saja …”
Dengan santai dan bodohnya aku masih saja menuruti perkataannya. Aku melepas kemejaku dan celana panjang. Terlihat lengkuk tubuhku payudaraku besar tertutup BH. Tubuhku mulus dilihat pak Surya, dia memeriksa detak jantungku dengan stetoskop. Stetoskop di tekan-tekan didadaku Sampai di payudaraku,
“aaahhh pak..geli pak……”
Turun ke bawah hingga ke perutku dia mengelus-elus dengan berlahan. Yang ada aku semakin merasa geli saat itu. Memekku yang masih tertutup celana dalam di bukanya. Aku masih diam saja , pak Surya mengelus-elus memekku dengan manja. Dari atas sampai kebawah, selakanganku dibelai-belai hingga tubuhku bergerak,
“aaaaaahhhh..pak,,,,,,aaaahhh…”
“tahan ya mbak..ini untuk mengetahui apakah mbak Widya bisa merasakan kenikmatan setiap saya belai, jika mbak Widya merasakan kenikmatan berarti syarat-syaraf sensitifnya masih normal..”
“berarti jika saya masih bisa merasakan geli dan kenikmatan itu normal ya pak…?”
“iya mbak…”
Setelah dia meraba memekku kembali pak Surya terus membelai dari atas turun ke bawah secara terus menerus. Bra ku pun di lepas payudara yang montok itu dirabanya. Puting susuku diputar-putar dengan jarinya,
“aaaaahhh….pak…geli pak…..aaaaaaaaakkkhh…..”
Aku melihat pak Surya memegang penisnya yang semakin tegak. Dia genggam erat Sambil tangan kanannya meremas dan memutar-mutar puting susuku,
“aaaaahhhh…aaaaaakkkhhh….pak….geli..pak….aaakkkhhh…..”
Aku melihat pak Surya melepas bajunya dia terlihat telanjang sepertiku. Aku tidak tahu apa maksudnya aku ketakutan jangan-jangan aku mau diperkosa,
“aku akan melihat apakah kamu masih perawan ? itu diuji dengan kejantananku jika sudah terbukti kamu maish perawan kamu akan saya terima menjadi asistenku..”
“oh gitu ya pak…”
“iya, kamu harus menuruti semua permintaanku kamu akan merasakan kenikmatan ..”
Aku terus menuruti permintaannya pak Surya berada diatasku, kami sudah sama-sama telanjang. Pak Surya mencium bibirku dengan berlahan terus dia menciumiku. Tubuhku berperlukan dengan tubuh pak Surya. Payudaraku bergesekan dengan dadanya, nikmat sekali. Dia menciumiku dengan sangat berlahan aku membalas ciumannya.
Setelah itu dia meraba payudaraku dan mengulum puting susuku. Kedua putting susuku di ciuminya aku tak tahan,
Royal Kasino
“aaaakkkhh….aaaaahhhh….aaakkkhh…..pak…..aaaaaaaaaakkkhhh…..”
Menciumi payudaraku terus putingku ditarik dengan bibirnya. Sangat nikmat ketika itu secara bergantian puting kanan dan kiri. Tangannya meremas-remas payudaraku aku semkain tak kuasa menahan kenikmatan itu. Aku hanya pasrah menuruti semua permintaannya,
“oooohhh….aaaaaahhhh….aaaaaakkkkhh……”
Wajah pak Surya memerah , penis pak Hendry bergesekan dengan memekku. Bulu kemaluanku yang lebat itu menggesek-gesek dipenisnya. Aku tak tahan terus dibuatnya melayang. Dia menciumi tubuhkku hingga ke vaginaku. Selakangaku dijilati dengan lidah panjangnya,
“ooohh…aaaahhh…..ooooohhh….aaaahhhhh…..pak….aaaaahhhhhhh…”
Memekku dijilati dengan lidahnya terasa sangat nikmat. Lubang memekku di jilati terus sampai aku mengeluarkan cairan. Lalu ujung penisnya digesek-gesekkan ke lubang memekku. Karena licin terasa sekali nikmatnya. Aku terus mendesah merasakan kenikmatan,
situs judi online,
“aaaakkkhhh….aaaaaaahhh…..ooohh…..aaaaaakkhhh pak…..nikmat……”
Kemudian pak Surya mencoba memasukkan Mr p nya ke dalam memekku. Ujung penisnya sudah mulai masuk ke dalam memekku aku merintih kesakitan,
“aaww…sakit…aaaakkkhhh sakit pak…lepaskannn..aaahhh….”
“nanti kalau sudah masuk pasti nikmat…”
Dia mengalihkan rasa sakit ku dengan meremas payudaraku dan mengulum puting susuku. Sakit bercampur nikmat menjadi satu. Tubuhku terus dibuatnya bergetar dan aku hanya bisa mendesah,
“aaaaahhhhh…..aaaaaaakkhh…pakk….aaahhh….”
Selaput keperawananku pecah dan banyak mengeluarkan darah , pak Surya menglap darah itu. lalu dia masukkan kembali MR P nya. Aku melihat gerakannya maju mundur, MR P nya masuk kembali ke dalam lubang memekku. Tekanan itu sangat keras penisnya seperti menusuk-nusuk didalam,
Royal Kasino
“aaaakkhhh….aaaaaaahhhh….aaakkkhhh nikmat pak…aaahhhh…..”
MR P itu tertancap di dalam memekku, dia terus menggoyangkan MR P nya. MR P terasa bergoyang di dalam memekku. Tekanan semakin keras saat itu, tubuhku terus menggelinjang merasakan kenikmatan,
“aaaaaahhh…oohh….aaaakkhhh…..aaaahhhh…..pak……”
Hanya desahan yang bisa aku ucapkan. Aku tak sadar mengangkat pantatku MR P nya semakin terasa menancap di memekku. Gerakan itu semakin cepat maju mundur bibir pak Surya mengulum puting Payudaraku,
“ooohhhh….aaaahhhh….aaaakkkkhhhhhh…….ooohhhh…pak…..aaaakkhh……..ooohhhh….”
Dia membuat aku semakin bergairah siang itu, keringatku keluar apalagi pak Surya keringatnya jatuh bercucuran membasahi tubuhku. Cepat dan keras tekanan itu membuat aku lemes tak berdaya,
“ooohh pak….aaaaahhhh…pak……”
Tak lama kemudian pak Surya melepaskan Mr P nya dari memekku. Dan mengeluarkan cairan yang dia semprotkan di tubuhku,
“ccccrrrrrrroooootttt…..cccccrrrroootttt….ccccrrrrroooootttt…..cccrrrooooottt…..”
Royal Kasino
Cairan itu banyak dan kental membasahi tubuhku. Terlihat wajah Pak Hendry lega,
“aaaaaaaaahhhhhh…….” Ucap pak Surya.
Setelah itu aku membersihkan tubuhku dan memakai pakaianku kembali. Aku sudah rapi dan aku duduk berhadapan dengan pak Surya. Dia langsung mengatakan bahwa aku diterima sebagai asistennya,
“mbak Widya sudah terbukti keperawanannya, jadi saya terima sebagai asisten saya besok sudah mulai bekerja ya…”
“terimakasih pak saya sangat senang sekali..” jawab ku dengan polos.
Aku keluar dari ruangan itu dan segera menuju tempat tinggal Desi. Terliha Desi sedang tidur dengan pulas aku membangunkannya dan bilang bahwa aku udah diterima sebagai asisten Pak Surya. Aku tidak banyak cerita apa saja yang dilakukan pak Surya karena menurutku dia melakukan pemeriksaan pada tubuhku. Jadi tidak perlu aku ceritakan dengan Desi.
Keesokan harinya aku sudah mulai bekerja sebagai asisten dokter itu. Namun setiap bekerja dia selalu saja memintaku untuk melayaninya hingga aku sadar bahwa dia hanya memanfaatkan kepolosaku. Aku menyadarinya ketika sudah 3 bulan disana. Sekian.,,,,,,,,,,,,,,